Hari itu, Sabtu 20 Desember 2014 aku, ibu dan adik ku pergi
ke Bandung dengan menumpang kereta Argo Parahyangan pada jam keberangkatan
15.30 dari Statsiun Gambir dan mengakhiri perjalanan di Statsiun tujuan,
Bandung. Dengan harga tiket Rp. 110.000,- dan fasilitas kereta eksekutif
perjalanan kali itu cukup memuaskan, meskipun seharusnya jam tiba di Bandung
18.10 mengalami keterlambatan hingga kami tiba disana sekitar pukul 19.00
Disana, kami sudah ditunggu ayah yang memang dinas di
Bandung. Sedikit bercerita, ayahku adalah seorang karyawan swasta yang dinas di
daerah Jawa Barat. Pertama, ayah mendapat dinas di Tasikmalaya, lalu 5 tahun
kemudian Ayah ditugaskan di Cirebon, dan sejak Juli 2014 Ayah dinas di Bandung
untuk 5 tahun ke depan.
Dari Statsiun Bandung, awalnya saya memiliki rencana untuk
berkunjung ke Masjid Agung Bandung, karena beberapa waktu yang lalu saya sempat
melihat keindahan Masjid Agung Bandung yang tamannya tertata amat sangat rapi.
Namun, karena waktu yang sudah semakin malam, akhirnya waktu itu kami
memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ke kawasan Bandung Utara, tepatnya
wisata di Kawasan Lembang, karena dalam rencana awal adik mengajak ke Bukit
Moko, dan saya ingin ke Floating Market Lembang.
Sekitar pukul 20.30 kami tiba di rumah makan ‘Saung
Pengkolan’ disana kami memilih menu ikan, saya mencoba ikan lele bakar.
Rasanya, tidak terlalu buruk, namun untuk saya pecinta yang kering, lele goreng
masih menjadi juara. Lele bakar tersebut, dibakar dan dibaluri bumbu kacang
saat disajikan. Suasana pedesaan dan tempat yang terbuat dari bamboo menambah
kesan hangat kekeluargaan.
Selesai makan, kami lanjut mencari penginapan. Ingin hati sih
menginap di Grand Lembang agar akses ke Floating Market lebih mudah, namun apa
daya ternyata hotel sudah penuh. Akhirnya kami putuskan menginap di hotel Alam
Permai, Lembang. Tempatnya mengingatkan saya dengan kampong halaman ayah saya
di Solo. Suasana yang asri, dengan pemandangan hijau gunung menjadi suasana
yang sangat indah untuk dipandang dari balkon kamar.
Pagi itu, pukul 05.00 saya sudah dibangunkan oleh ibu saya
untuk solat Subuh dan lanjut sarapan. Menu prasmanan pagi itu ada nasi goreng,
bihun goreng, tempe goreng tepung, dan bubur ayam sebagai menu utama. Untuk
menu tambahan lain, disediakan buah-buahan, karedok, dan lotek. Untuk kopi dan
teh, bebas disedu oleh pengunjung hotel.
Sudah cukup menikmati sarapan yang nasi goreng, saya kembali
ke kamar. Dan pukul 10.00 saya beserta keluarga
bergegas pergi menuju tempat wisata. Rencana awal, bukit makan siang di
Floating Market dan melanjutkan ke Bukit Moko lantas pergi ke Cihampelas pun
berubah. Akhirnya, destinasi pertama kami adalah Gunung Tangkuban Perahu.
Dengan total biaya sekitar Rp. 160.000,- untuk 4 orang dewasa + mobil, kami
perlahan menyusuri jalan yang berkelok dan agak tersendat oleh kendaraan yang
di dominasi plat Jakarta.
Tiba disana, kami langsung berkeliling untuk berfoto dan
sekedar menikmati indahnya alam Lembang. Untungnya saat itu kadar belerang
sedang tidak tinggi, jadi kami bisa bebas menghirup segarnya udara Lembang.
Siang hari, kami putuskan untuk makan siang di Rumah Makan
Ayam Betutu Khas Gilimanuk, Bali. Desain interior disana terlihat apik, dengan
aksen kayu jati murni yang menurut ibu terbuat dari pohon yang dibelah menjadi
4 bagian. Rasa ayam kampung yang dimasak
dengan rempah asli Indonesia itu, pas dan enak sekali di lidah dagingnya pun
terasa sangat empuk saat digigit.
Setelah mengisi perut dengan enaknya ayam Betutu, kami
melanjutkan perjalanan. Rencana, ingin mengunjungi Boscha untuk menghilangkan
penasaran kala menonton film ‘Sherina’
saat kecil dulu, namun cuaca yang gerimis dan jam kunjungan yang tidak
mendukung. Boscha buka jam 11.00-13.00 dan 17.00-19.00, akhirnya kami lanjutkan
perjalanan ke Floating Market, Lembang untuk mengobati penasaran. Di Floating
Market, dengan HTM Rp. 70.000,- untuk 4
orang dewasa dan 1 mobil, kami sabar menanti padatnya akses menuju tempat.
Disana, tiket masuk dapat ditukar dengan welcome drink. Tersedia kopi, lemon
juice, atau orange juice.
Menurut saya, Floating Market adalah tempat yang pas untuk
hang out bersama keluarga atau teman ramai-ramai. Disana, kita dapat menukarkan uang dengan
koin untuk dijajakan. Tersedia berbagai makanan, seperti batagor, somay,
dimsum, tempe mendoan, dan sebagainya. Namun untuk kantong mahasiswa yang tidak
pergi bersama keluarga, harga disana cukup menguras kantong he..he.. Selain
makanan, ada banyak area bermain untuk anak-anak. Misalnya taman kelinci,
perahu sampan, atau odong-odong air dan masih banyak lagi.
Menjelang Maghrib, kami menuju Cihampelas untuk berbelanja.
Yak, niat hati ingin belanja, namun apa daya jika cuaca tidak berkenan. Hujan
deras yang kami temui disana, dan akhirnya hanya berjalan-jalan di mall
Cihampelas saja.
Malam hari, berangkat sekitar pukul 20.30 kami beranjak
meninggalkan kota Bandung. Kami sempat berhenti sejenak untuk solat dan ke
toilet di km 97, rest area yang terkenal terbesar. Lalu, kami tiba kembali di
Bekasi sekitar pukul 23.00 dan langsung istirahat karena lelah seharian
menjelajah Bandung Utara..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar