Rabu, 07 Januari 2015

cover (3 tugas kelompok dan 3 tugas individu)

TUGAS SOFTSKILL
BAHASA INDONESIA II



Tugas Softskill
Bahasa Indonesia II
Universitas Gunadarma
Kelompok       :       Annisa Fitri
                                Ira Nirmala
                                Nanda Dwi Cahyani
                                Tomy Prasetyo
Kelas               :       3EB22 – 2014/2015

Tragedi QZ8501



Metrotvnews.com, Kuala Lumpur: Hilangnya pesawat AirAsia dengan nomor penerbangan QZ8501 di lepas pantai Kalimantan dalam penerbangan dari Surabaya menuju Singapura kemarin, Minggu (29/12/2014) menyebabkan saham maskapai yang dipimpin Tony Fernandes tersebut terkoreksi 13 persen ke posisi 2,56 ringgit per lembar saham, dan 8,2 persen lebih rendah pada pukul 09:38 waktu setempat pada awal perdagangan di bursa Malaysia, Senin (29/12/2014). Hal ini seperti dikutip dari Bloomberg, Senin (29/12/2014).

Target harga saham AirAsia pun kemudian dipangkas dari 3,15 ringgit menjadi 2,64 ringgit per lembar saham. Sementara saham AirAsia X Bhd tergelincir 6,6 persen.

"Insiden hilang kontaknya pesawat AirAsia QZ8501 ini cukup mengkhawatirkan, karena dalam waktu singkat memberikan sentimen negatif investor terhadap maskapai ini," kata manajer investasi di Samsung Asset Management Co di Hong Kong, Alan Richardson.

Menurut Alan, peristiwa tersebut menimbulkan dampak yang mendalam terhadap sentimen perjalanan udara regional. "Harapan potensi pemulihan saham maskapai pada tahun 2015 kini terhambat karena adanya insiden ini," ujar dia.

Direktur investasi yang berbasis di Singapura di Invesco Asset Management, Abdul Jalil Abdul Rasheed mengatakan, insiden ini kemungkinan akan menyebabkan beberapa tekanan pada saham AirAsia dan penjualan tiket pun kemungkinan akan turun.

Seperti diberitakan, pesawat AirAsia QZ8501 tujuan Bandara Juanda, Surabaya-Bandara Changi, Singapura, hilang kontak sekira pukul 06.17 WIB, Minggu (28/12/2014). Pesawat tersebut terakhir kali terpantau radar ada di sekitar perairan Belitung. Hingga kini, pencarian terhadap keberadaan pesawat AirAsia QZ8501 tersebut masih terus dilakukan.

Sumber: http://ekonomi.metrotvnews.com/read/2014/12/29/337963/saham-airasia-anjlok-pasca-tragedi-hilangnya-pesawat-qz8501

Tugas Kelompok



Tugas Softskill
Bahasa Indonesia II
Universitas Gunadarma
“TULISAN ILMIAH”

Kelompok       :       Annisa Fitri
                                Ira Nirmala
                                Nanda Dwi Cahyani
                                Tomy Prasetyo
Kelas               :       3EB22 – 2014/2015

PENDAHULUAN


1.1         Latar Belakang Masalah

Pada umumnya karangan dipandang sebagai suatu perbuatan atau kegiatan komunikatif antara penulis dan pembaca berdasarkan teks yang telah dihasilkan. Karangan adalah suatu karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Karangan dibedakan menjadi 3 jenis yaitu karya tulis non-ilmiah (karya non ilmiah), semi ilmiah dan ilmiah. Dalam makalah ini akan dipaparkan lebih jelas mengenai karangan ilmiah. Karangan Ilmiah adalah karangan yang dibuat berdasarkan cara yang sistematis dan memiliki ciri-ciri tertentu. Didalam makalah ini akan dijelaskan tentang pengertian karangan ilmiah, mengetahui jenis-jenis karangan ilmiah, syarat-syarat khusus dalam penulisan karangan ilmiah serta ciri-ciri khusus karangan ilmiah.
  
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang disampaikan pada paparan di atas, ada beberapa permasaahan yang bisa diangkat
1. Apa pengertian karangan ilmiah?
2. Apakah ciri-ciri khusus dari karangan ilmiah?
3. Jenis-jenis karangan apa saja yang termasuk kategori karangan ilmiah?
4. Apa saja syarat-syarat khusus karangan ilmiah?
1.3 Tujuan Penulisan
 Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah yang disampaikan di atas, ada beberapa tujuan yang ingin dicapai.
1. Pengerian dari karangan ilmiah.
2. Mengetahui ciri-ciri karangan ilmiah.
3. Mengetahui jenis-jenis karangan yang termasuk kategori karangan ilmiah.
4. Mengetahui syarat-syarat khusus karangan ilmiah.












  

BAB II


2.1 Pengertian Istilah karya ilmiah
Disini yaitu mengacu kepada karya tulis yang menyusun dan penyajiannya didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah. Dilihat dari panjang pendeknya atau kedalaman uraian, karya tulis ilmiah dibedakan atas makalah dan laporan penelitian. Dalam penulisan, baik makalah maupun laporan penelitian, didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah.
Penyusunan dan penyajian karya semacam itu didahului oleh studi pustaka dan lapangan. (Azyumardi, 2008: 111) Dalam buku yang di tulis Drs.Totok Djuroto dan Dr. Bambang Supriyadi disebutkan bahwa karya ilmiah merupakan serangkaian kegiatan penulisan berdasarkan hasil penelitian, yang sistematis berdasar pada metode ilmiah, untuk mendapatkan jawaban secara ilmiah terhadap permasalahan yang muncul sebelumnya.
Menurut Brotowidjoyo, karya ilmiah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut Metodologi penulisan yang baik dan benar.
Menurut Hery Firman, karya ilmiah adalah laporan tertulis dan ai publikasikan dipaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan. “Suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya atau keilmiahannya “ (Eko Susilo, M. 1995:11).
Karya ilmiah merupakan hasil kerja menulis yang membahas masalah-masalah tertentu ditinjau dari segi keilmuan (ilmiah) istilah ini sebenarnya berlaku secara umum untuk semua karangan yang disusun secara ilmiah (Agus Harianta, Alex Suryanto 2006: 132)



2.2 Jenis – jenis Jenis-jenis Karangan Ilmiah

Karangan ilmiah di perguruan tinggi, menurut Arifin (2003), dibedakan menjadi:
1. Makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif. Makalah menyajikan masalah dengan melalui proses berpikir deduktif atau induktif.
2. Kertas kerja seperti halnya makalah, adalah juga karya tulis ilmiah yang menyajikan sesuatu berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif. Analisis dalam kertas kerja lebih mendalam daripada analisis dalam makalah.
3. Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain. Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta empiris-objektif, baik bedasarkan penelitian langsung (obsevasi lapangan, atau percobaan di laboratorium), juga diperlukan sumbangan material berupa temuan baru dalam segi tata kerja, dalil-dalil, atau hukum tertentu tentang salah satu aspek atau lebih di bidang spesialisasinya.
4. Tesis adalah karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam dibandingkan dengan skripsi. Tesis mengungkapkan pengetahuan baru yang diperoleh dari penelitian sendiri.
5. Disertasi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta yang sahih (valid) dengan analisis yang terinci). Disertasi ini berisi suatu temuan penulis sendiri, yang berupa temuan orisinal. Jika temuan orisinal ini dapat dipertahankan oleh penulisnya dari sanggahan penguji, penulisnya berhak menyandang gelar doktor (S3).






2.3 Syarat – syarat Suatu karangan

 dari hasil penelitian, pengamatan, ataupun peninjauan dikatakan ilmiah jika memenuhi syarat sebagai berikut :
1. penulisannya berdasarkan hasil penelitian
2. pembahasan masalahnya objektif sesuai dengan fakta;
3. karangan itu mengandung masalah yang sedang dicari pemecahannya;
4. baik dalam penyajian maupun dalam pemecahan masalah digunakan metode tertentu;
5. bahasa yang digunakan hendaklah benar, jelas, ringkas, dan tepat sehingga tidak terbuka kemungkinan bagi pembaca untuk salah tafsir (dihindarkan dari penggunaan bahasa yang maknanya bersifat konotasi/ambigu).
6. Mengemukakan segala uraian secara kejujuran
7. Disusun secara sistematis
8. Cenderung bersifat induktif.
9. Bertolak dari hipotesis tertentu.
10. Menghindari tindakan yang manifilatif .
11. Bersifat ekspositiris maupun argumentative
12. Memotivasi dan disiplin yang tinggi
13. Kemampuan mengolah data
14. Kemampuan berpikir logika dan terpadu



2.4 Ciri – ciri Ciri Karangan Ilmiah

 Tidak semua karya yang ditulis secara sistematis dan berdasarkan fakta di lapangan adalah sebuah karya ilmiah sebab karya ilmiah mempunyai ciri-ciri seperti berikut ini:
1. Objektif. Keobjektifan ini menampak pada setiap fakta dan data yang diungkapkan berdasarkan kenyataan yang sebenarnya, tidak dimanipulasi. Juga setiap pernyataan atau simpulan yang disampaikan berdasarkan bukti-bukti yang bisa dipertanggungjawabkan.
2. Netral. Kenetralan ini bisa terlihat pada setiap pernyataan atau penilaian bebas dari kepentingankepentingan tertentu baik kepentingan pribadi maupun kelompok. Oleh karena itu, pernyataanpernyataan yang bersifat mengajak, membujuk, atau mempengaruhi pembaca perlu dihindarkan.
3. Sistematis.Uraian yang terdapat pada karya ilmiah dikatakan sistematis apabila mengikuti pola pengembangan tertentu. Dengan cara demikian, pembaca akan bisa mengikutinya dengan mudah alur uraiannya
4. Logis. Kelogisan ini bisa dilihat dari pola nalar yang digunakannya, pola nalar induktif atau deduktif. Kalau bermaksud menyimpulkan suatu fakta atau data digunakan pola induktif; sebaliknya, kalau bermaksud membuktikan suatu teori atau hipotesis digunakan pola deduktif.
5. Menyajikan fakta (bukan emosi atau perasaan). Setiap pernyataan, uraian, atau simpulan dalam karya ilmiah harus faktual, yaitu menyajikan fakta. Oleh karena itu, pernyataan atau ungkapan yang emosional hendaknya dihindarkan. Sifat Karangan Ilmiah
6. Lengkap, segi-segi masalah yang diungkapkan itu dikupas selengkap-lengkapnya.
7. Lugas, pembicaraan langsung kepada hal pokok.
8. Saksama, berusaha menghindarkan diri dari segala kesalahan betapapun kecilnya.
9. Jelas, segala keterangan yang dikemukakan dapat mengungkapkan maksud secara jernih.
10. Terbuka, konsep atau pandangan keilmuan dapat berubah seandainya muncul pendapat baru.
11. Berlaku umum, semua simpulan-simpulannya berlaku bagi semua populasinya.
12. Penyajian menggunakan ragam bahasa ilmiah dan bahasa tulis yang lazim.
13. Tuntas, segi masalah dikupas secara mendalm dan selengkap-lengkapnya.













  





BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dengan demikian, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa pengertian dari karya ilmiah yaitu merupakan serangkaian kegiatan penulisan berdasarkan hasil penelitian, yang sistematis berdasar pada metode ilmiah, untuk mendapatkan jawaban secara ilmiah terhadap permasalahan yang muncul sebelumnya dan juga Suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya atau keilmiahannya.














DAFTAR PUSTAKA

Dr.Alex & Dr.H.Achmad H.P.2010.
Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Kencana. Suyantu, Alex & Haryanto, Agus.2006.
Panduan Belajar Bahasa dan Sasatra Indonesia. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama Dwiloka, Bambang & Riana,Rati.2001.
Teknik Menulis Karya Ilmiah. Jakarta: Rineka Cipta Sumber:http://www.fkip.untagbanyuwangi.ac.id/index.php?option=com_content&view=article& id=27:pengertian-karya-tulis-ilmiah&catid=5:artikel&Itemid=43
http://iyor.wordpress.com/2011/04/10/bahasa-indonesia-2-karangan-ilmiah/