Rabu, 08 Juni 2016

AKUNTANSI INTERNASIONAL
Negara – Negara yang Pernah Inflasi
Nikaraguai
univgundar2 
   Kelompok 4
  1. Anita Rosita           (20212938)
  2. Annisa Fitri           (20212958)
  3. Ira Nirmala           (28212064)
  4. Nanda Dwi Cahyani           (25212232)

FAKULTAS EKONOMI, JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2012
SEJARAH NIKARAGUAI
          Nama Nikaragua diambil dari kata Nicarao, sebuah nama suku di pesisir Lago Nicaragua dan kata agua yang berarti air dalam bahasa Spanyol. Orang-orang Nicarao tersebut datang dari utara setelah jatuhnya Teotihuacán atas anjuran dari pemuka agama mereka. Nikaragua pernah menjadi terkenal ketika gempa bumi maha dahsyat memporakporandakan negara itu pada 23 Desember 1972. Melukai 20.000 jiwa, dan membinasakan 5.000 jiwa.
Nikaragua dibagi menjadi 15 departemen (departamentos) dan 2 daerah otonomi.
Departemen                                          Daerah Otonomi
Boaco                             Carazo                  Región Autónoma del Atlántico Norte
Chinandega          Chontales             Región Autónoma del Atlántico Sur
Estelí                              Granad
Jinotega                León
Madriz                  Managua
Masaya                Matagalpa
Nueva Segovia     Rivas
Río San Juan
Tokoh-tokoh dari Nikaragua
  • Alexis Arguello, juara dunia tinju kelas ringan WBC, wali kota Managua terpilih tahun 2008 –
  • Rosendo Alvarez, juara dunia tinju kelas terbang mini dan terbang yunior WBA
  • Ricardo Mayorga, juara dunia tinju kelas welter (WBA dan WBC), kelas menengah yunior WBC.

INFLASI NIKARAGUA
Republik Nikaragua (República de Nicaragua) adalah sebuah negara berbentuk republic di Amerika Tengah yang berbatasan dengan Honduras di sebelah utara, Kosta Rika di selatan, Samudera Pasifuk di barat, dan Laut Karibia di timur. Negara ini adalah yang terbesar di wilayah tersebut dan yang paling jarang kepadatan penduduknya.
Dengan luas sekitar 129.500 km², luas Nikaragua hampir sama dengan New York. Negara ini memiliki 7% dari keanekaragaman hayati dunia dan hutan hujan terluas kedua di Amerika; hampir 20% wilayahnya dilindungi sebagai taman nasional atau cagar alam.
Negara ini dibatasi oleh Kosta Rika di selatan, Honduras di utara, dan Laut Karibia di timur. Wilayahnya terbagi ke dalam tiga daerah: Dataran Rendah Pasifik, Pengungan Utara Tengah, dan Dataran Rendah Atlantik. Dengan jumlah penduduk 5.570,129 jiwa yang terbagi dari :

Etnis
  • mestizo :69%
  • kulit Putih : 17%
  • kulit Hitam : 9%
  • Amerindia : 5%
Agama
  • Katolik Roma : 73%
  • Injili : 15%
  • Moravia : 2%
  • Non Agama : 9%

TAHUN INFLASI
Tahun 1933, Nikaragua diperintah oleh keluarga diktator Somoza yang disokong oleh AS. Sikap tangan besinya dalam memerintah & tingginya angka kemiskinan dan kesenjangan social di seantero Nikaragua lantas membuat sebagian rakyat Nikaragua berinisiatif untuk memberontak.
Tahun 1958, Roman Raudales & para pengikutnya yang memulai aktivitas pemberontakan di nikaragua utara, namun aktivitas tersebut tidak berlangsung lama.
Tahun 1961, Mahasiswa penganut sayap kiri berinisiatif membentuk kelompok pembrontak baru bernama Frente de Liberacion Nacional (FLN, Front Pembebasan Nasional).
Tahun 1963, FLN mengganti namanya menjadi Sandinista, dalam pemberontakannya Sandinista menyusupkan anggotanya ke kawasan pedesaan untuk mencari dukungan & bank serta kampus untuk mendapatkan bantuan financial. Somoza merespon aktivitas pemberontakan Sandinista dengan menangkap & menyiksa mereka yang diduga sebagai anggota Sandinista.
Tahun 1972, Nikaragua diguncang oleh gempa dahsyat yang merenggut nyawa puluhan ribu orang. Bantuan dari luar negeri pun mulai mengalir ke Nikaragua, namun dana tersebut bukan digunakan untuk membantu para korban gempa yang membutuhkan, melainkan dana tersebut digunakan oleh Presiden Anastasio Somoza Debayle untuk memperkaya keluarganya sendiri. Sifat inilah yang mengundang kemarahan dari rakyat Nikaragua yang dimanfaatkan oleh Sandinista, untuk merekrut menjadi anggota didalamnya.
Tahun 1974, Sandinista menduduki rumah seorang mantan menteri Nikaragua & menahan beberapa orang didalamnya. Aktivitas penyanderaan tersebut berakhir setelah Somoza setuju untuk memberikan uang tebusan & membiarkan para anggota Sandinista beserta para sanderanya untuk terbang ke kuba. Tak lama kemudian, Somoza mengintruksikan militer nikaragua untuk membasmi anggota Sandinista yang masih berada di Nikaragua. Para tentara nikaragua lantas merespon intruksi tersebut dengan melakukan pembunuhan & penyiksaan terhadap ratusan warga desa.
Tahun 1978, Pedro Joaquin Chamorro yang berprofesi sebagai editor majalah oposisi popular tewas dibunuh di mana bukti-bukti yang menunjukkan bahwa keluarga Somoza & militer Nikaragua berada dibalik pembunuhan tersebut. Tak lama usai tewasnya Chamorro , kerusuhan & pemogokan missal langsung pecah di kota-kota Nikaragua. Walaupun sudah tidak didukung oleh rakyatnya sendiri, Somoza masih enggan mundur dari jabatannya sebagai presiden. Sikap Somoza tersebut lantas direspon AS dengan menghentikan semua bantuan finansialnya kepada Nikaragua.
Tahun 1979, Sandinista mendirikan koalisi bernama Frente Patriotico Nacional (FPN) yang anggotanya terdiri dari para simpatisan Sandinista & orang-orang anti Somoza di luar Sandinista. Pada bulan Maret Sandinista mendapat bantuan persenjataandari Venezuella, Kuba & Panama memulai aktivitas pemberontakan besar-besaran di seantero Nikaragua. Pertempuran berjalan sengit, namun FPN yang didukung hampir seluruh rakyat Nikaragua akhirnya berhasil mengungguli militer Nikaragua & menduduki ibukota Managua. Peristiwa jatuhnya Managua ke tangan FPN lantas dikenal dengan sebutan “Revolusi Nikaragua”.
Tahun 1980, badan pemerintahan Nikaragua mulai dilanda perpecahan menyusul beredarnya isu bahwa Sandinista berencana mengubah Nikaragua menjadi Negara komunis murni seperti kuba & Uni Soviet. Pihak-pihak yang menentang rencana tersebut pun mulai membentuk kelompok-kelompok bersenjata dengan harapan bisa menumbangkan rezim Sandinista lewat jalur perjuangan bersenjata.
Tahun 1982, Sandinista menetapkan status darurat nasional karena situasi keamanan yang memburuk akibat pembrontakan Contra. Sejak status darurat nasional diberlakukan, kebebasan-kebebasan individu rakyat Nikaragua dibatasi & control atas media diperketat.
Tahun 1984, Nikaragua mendapatkan tekanan dunia internasional dan menggelar pemilu yang dimenangkan oleh Sandinista. Pasca pemilu, Daniel Ortega dilantik menjadi presiden baru Nikaragua. Namun AS menolak mengakui hasil pemilu tersebut & setahun sesudah pemilu Nikaragua, AS menjalankan embargo ekonomi total pada Nikaragua.
Tahun 1988, Dengan berjalannya waktu, rezim Sandinista akhirnya mulai goyah walaupun mereka masih sanggup bertahan sebagai penguasa Nikaragua. Kombinasi dari embargo ekonomi AS, tersedotnya anggaran nasional untuk memerangi Contra, & bencana alam Topan Joan membuat Nikaragua dilanda inflasi ekonomi parah mencapai 14.000% . Sebagai akibatnya, kemiskinan yang melanda Nikaragua sejak rezim Somoza tetap membludak popularitas rezim Sandinista mulai memudar.

TINGKAT INFLASI DI NIKARAGUA
Tingkatan Besarnya inflasi:
  1. Inflasi Ringan : kurang dari 10% Per tahun
  2. Inflasi Sedang : antara 10% sampai 30% per tahun
  3. Inflasi Berat : antara 30% sampai 100%
  4. Hiperinflasi : lebih dari 100%
Pada tahun 1988-1991 Nikaragua mengalami inflasi ekonomi yang sangat tinggi yaitu mencapai 14.000% per tahun. ini dapat diartikan bahwa Nikaragua termasuk Negara yang mengalami Hiperinflasi berdasarkan tingkatan besarnya inflasi.
KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM MENGATASI INFLASI NIKARAGUA
Nikaragua pada tahun 1988 hanya memberikan waktu tiga hari bagi warganya untuk swap mata uang lama dengan mata uang yang baru (Mosely, 2005).
Di negara-negara dimana telah terjadi hiperinflasi, adalah suatu upaya perjuangan yang berat untuk memperoleh kembali kepercayaan pasar internasional dan dukungan masyarakat. Cara memulihkan kepercayaan adalah melalui program stabilisasi, dengan meningkatkan kemandirian operasional bank sentral, dan menghapus kebijakan ekonomi distortif. Penggunaan redenominasi sebagai sarana meningkatkan kredibilitas bersumber pada politik dalam negeri. Pemerintah ingin menjaga inflasi rendah karena ingin dihargai oleh masyarakat atas kinerja di bidang ekonomi, dan inflasi rendah membantu perekonomian. Pemerintah ingin memberi kesan positif pada pasar internasional, karena hal ini memungkinkan mereka untuk memperoleh pinjaman luar negeri lebih murah dan untuk menarik investasi asing, yang pada gilirannya mendorong pertumbuhan ekonomi domestik.
Yang dilakukan pemerintah Nikaragua dalam mengatasi inflasi adalah dengan cara melakukan redenominasi.
Redenominasi adalah penyederhanaan nilai mata uang menjadi lebih kecil tanpa mengubah nilai tukarnya. Pada waktu terjadi inflasi, jumlah satuan moneter yang sama perlahan-lahan memiliki daya beli yang semakin melemah. Dengan kata lain, harga produk dan jasa harus dituliskan dengan jumlah yang lebih besar. Ketika angka-angka ini semakin membesar, mereka dapat memengaruhi transaksi harian karena risiko dan ketidaknyamanan yang diakibatkan oleh jumlah lembaran uang yang harus dibawa, atau karena psikologi manusia yang tidak efektif menangani perhitungan angka dalam jumlah besar. Pihak yang berwenang dapat memperkecil masalah ini dengan redenominasi: satuan yang baru menggantikan satuan yang lama dengan sejumlah angka tertentu dari satuan yang lama dikonversi menjadi 1 satuan yang baru. Jika alasan redenominasi adalah inflasi, rasio konversi dapat lebih besar dari 1, biasanya merupakan bilangan positif kelipatan sepuluh, seperti 10, 100, 1.000, dan seterusnya. Prosedur ini dapat disebut sebagai “penghilangan nol”.
Ketika terjadi redenominasi, data keuangan yang dipengaruhi oleh perubahan tersebut harus disesuaikan. Contohnya, Produk Domestik Bruto (PDB) Bank Sentral Nikaragua yang didokumentasikan dengan baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar